Pemkab Tanggamus Beri Tali Asih Kepada Pelajar SMA Negeri 1 Kota Agung Penderita Kanker Kaki

Tanggamus227 Dilihat

Kota Agung WE, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus menyalurkan bantuan tali asih sebesar Rp. 2 juta kepada Dimas Adi Prayogi, pelajar SMA Negeri 1 Kotaagung penderita kanker kaki.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya Mega mengatakan, tali asih tersebut telah disalurkan langsung ke rekening Bank BRI milik ibu Dimas Adi Prayogi, Kori’ah pada Jum’at (6/12/2024).

“Alhamdulillah, Pj Bupati Tanggamus melalui program Korpri Peduli telah mengirim tali asih langsung ke rekening ibu pasien sebesar Rp. 2 juta,” kata HW Mega.

Dijelaskan HW Mega, bantuan tali asih tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Tanggamus terhadap kondisi yang dialami Dimas Adi Prayogi.

Disamping itu, langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen Sekretariat Korpri Tanggamus untuk membantu masyarakat yang memerlukan uluran tangan.

“Penyaluran tali asih yang dilakukan oleh Pemkab dan Korpri Tanggamus, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bukti nyata dari misi sosial organisasi Korpri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Diterangkannya, penyaluran bantuan tali asih dilakukan secara langsung kepada rekening penerima. Hal itu bertujuan agar dapat memastikan segala proses penyaluran bisa terlaksana dengan cepat dan tepat sasaran.

Ia pun berharap pemberian tali asih tersebut dapat membantu meringankan beban keluarga Dimas dalam menghadapi kesulitan.

“Semoga donasi yang kami berikan dapat membantu meringankan beban keluarga Dimas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dimas Adi Prayogi (18), seorang pelajar SMAN 1 Kota Agung, Tanggamus, Lampung, membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah serta masyarakat.

Dimas, yang divonis menderita kanker, kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Husen, Palembang. Kisah haru Dimas viral melalui sebuah grup WhatsApp kelurahan, menampilkan sosoknya yang duduk di atas tikar sederhana dengan pembengkakan besar di kaki kiri.

Kondisinya menjadi sorotan karena perjuangan keluarganya yang penuh keterbatasan. Dimas berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Dedi Adi Wijaya (42), bekerja sebagai buruh cuci motor (steam motor), sedangkan ibunya, Kori’ah (45), adalah ibu rumah tangga. (Fajri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *