BANDAR LAMPUNG, Wartaekspos60.com. Rupanya meski beberapa pihak sudah membahas bahkan mengecam aksi tawuran, ibarat anjing menggonggong kafilah berlalu. Sepertinya tidak ada dampak untuk bisa memberhentikan aksi itu.
Mirisnya lagi aksi tawuran itu bukan dilakukan oleh para remaja tapi sudah merambah ke anak-anak sekolah setingkat SD (sekolah dasar) Apakah ini salah satu bentuk kurang perhatian orang tua kepada anak saat di rumah atau kurang perhatian guru waktu di sekolah.
Biasanya aksi tawuran yang sering terjadi banyak dilakukan oleh para remaja yang masih aktif sekolah maupun yang sudah tidak lagi sekolah, ujungnya selalu membuat resah masyarakat maupun kecemasan orang tua manakala anak -nya akan menjadi korban kebrutalan aksi.
Kali ini aksi tawuran bukan lagi di lakukan oleh pelajar tingkat SLTA tapi sudah merambah ke anak-anak setingkat Sekolah Dasar.
Siang tadi Sabtu, 07 Oktober 2023, rencana aksi tawuran yang melibatkan gabungan siswa sekolah dasar sempat di gagalkan oleh siswa SMA 09 Bandar Lampung.
Menurut keterangan Bhabinkamtibmas Kelurahan Segalamider, Kecamatan TKB, Bandar Lampung, Aipda Shokeh, bahwa pihaknya mendapat laporan tentang akan adanya aksi tawuran siswa sekolah dasar di Gang Randu, Segalamider, Tanjung karang barat, Bandar Lampung.
Laporan pun ditindaklanjuti langsung ke TKP. Namun sayang Aipda Shokeh beserta aparat RT setempat hanya menangkap 3 orang anak selebihnya sudah melarikan diri dan mendapatkan barang bukti sebuah senjata tajam berupa arit dan puluha gesper yang sudah dimodifikasi.
Lebih lanjut di jelaskan, sedianya mereka(Siswa Sekolah Dasar) akan melakukan aksi tawuran di sekitar lokasi Jalan Ratulangi. Sedangkan mereka yang terlibat gabungan berasal dari MI (Madrasah ibtidaiyah tidak dijelaskan MI mana), SDN I Labuhan Dalam bahkan ada 1 orang siswa SDN Segalamider, yang akan melawan SDN 8 Gedong Air.
Kemungkinan mereka yang akan melakukan tawuran sudah menentukan tempatnya sehingga dua kelompok anak sekolah tersebut nantinya akan berhadap hadapan di di lokasi yang sudah ditentukan.
Namun begitu semua suda diselesaikan denganbaik dan dari 3 anak yang tertangkap memanggil orang tua mereka serta diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya yang akan di lakukan di sekolah masing-masing, ujar Aipda Shokeh mengakhiri.(*)