Tanggamus ( Wartaekspos60 )—– Tanggamus Netralitas dan ketransparanan kinerja KPU Tanggamus sudah menjadi rahasia umum dan menjadi sorotan masyarakat.
Pada kesempatan ini Usrur Munir selaku sekertaris DPD Pekat IB Tanggamus angkat bicara terkait adanya temua dugaan gratifikasi dan KKN dalam pengrekrutan PPK dan PPS oleh KPU Tanggamus.
“Sebagai ormas penggiat sosial kontrol kami telah melakukan observasi ke lapangan, di salah satu kecamatan kami menemukan indikasi perbuatan KKN yang dilakukan KPU Tanggamus” terangnya.
Dikatakan di kecamatan tersebut nampak jelas untuk ketua PPK dan PPS masih ada hubungan keluarga dengan ketua KPU.
“Kedepan bagaimana KPU akan netral dalam pemilu, kita temukan salah satu peserta dengan nilai tertinggi dalam tes CAT tidak diloloskan setelah interview, sementara yang diloloskan dengan nilai dibawahnya dan menurut informasi yang kami dapat malah yang terpilih merupakan keluarga Angga ketua KPU” Imbuhnya.
Usrur mengatakan dugaan KKN dalam KPU nampak jelas dan patut di kritisi demi mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.
“Ini semua koreksi bagi KPU khususnya Angga selaku ketua dimana letak netralitas nya dan sengaja data kami buat sumir karena semuanya menyangkut privasi seseorang, disini kami hanya menunjukan betapa buruknya kinerja KPU Tanggamus,” pungkasnya.
Ditempat terpisah Supriansyah ketua Solidaritas Pemuda Peduli Pembangunan (SP3) mengatakan “Sehubungan dengan tantangan dari ketua KPU kemaren “Siapa berdalil dia harus membuktikan” itu pernyataan beliau (Angga – Ketua KPU Tanggamus) dan ini merupakan tantangan yang sangat menarik. maka kami ambil langkah-langkah untuk membuktikan kebobrok dalam proses rekrutment PPK dan PPS.”ungkapnya
Dengan dibukanya posko pengaduan masyarakat yang merasa kecewa atas pelaksanaan seleksi PPK dan PPS banyak masyarakat antusias memberi masukan dan data.
“Alhamdulilah ternyata makin hari makin bertambah pengaduan keluhan masyarakat, salah satu informasi yang kami terima adalah keluarga ketua KPU sendiri yg lolos. Selanjutnya penyerapan aspirasi masyarakat ini, tetap akan kami tampung sampai pada waktu H-2 jadwal aksi (demo).” Pungkasnya. (*)